Pada 24 Maret 2014, Korea Selatan kembali mengumumkan niat lamanya untuk membeli pesawat tempur F-35A. Rencana pemebelian ini kemungkinan akan mencakup kesepakatan offset untuk satelit komunikasi militer baru dan
bantuan teknis dari AS untuk pengembangan pesawat tempur siluman KF-X Korea Selatan.
Lockheed Martin, produsen pesawat tempur siluman F-35, akan memberikan bantuan teknis dalam membantu Seoul merancang KF-X nya. Pembuat F-22 dan F-35 ini juga menawarkan lebih dari 500.000 lembar dokumentasi teknis mengenai pengembangan pesawat tempur F-16, F-22 hingga F-35, kata Michael Rein, juru bicara Lockheed Martin.
Selama ini Korea Selatan 'bingung' menentukan desain KF-X, namun baru-baru ini dikabarkan bahwa pilihan untuk desain KF-X yang bermesin tunggal diyakini akan lebih efektif mengingat keterjangkauan harganya dibandingan desain yang bermesin ganda. -Mesin ganda akan lebih aman, 1 mesin gagal masih ada mesin yang lain-. KF-X sendiri dijadwalkan akan sepenuhnya beroperasi pada tahun 2025.
Juga dalam proposal offset satelit komunikasi militer yang aman, Lockheed Martin sudah memiliki pengalaman yang baik setelah sebelumnya membangun satelit terbaru untuk Angkatan Udara AS yang disebut sebagai Advanced Extremely High Frequency, yang didalamnya tertanam sistem keamanan baru untuk menghindari jamming dan gangguan lainnya.
Desember lalu Seoul mengumumkan bahwa pilihannya telah jatuh pada F-35A, menyisihkan Eurofighter Typhoon dan Boeing F-15 Silent Eagle. Bahkan Seoul lebih memilih F-35 meskipun juga ada tawaran menarik dari Boeing terkati keterbatasan anggaran pembelian Korea Selatan, namun Korea Selatan menolak membeli Super Hornet (F-18). Dengan anggaran pembelian sebesar 8,3 miliar won (USD 7,2 miliar), negara ini setidaknya akan mendapatkan 40 unit F-35A (F-35 standar untuk angkatan udara).
Korea Selatan adalah negara ke-10 di dunia yang telah mengumumkan niat untuk membeli F-35. Israel dan Jepang masing-masing telah berkomitmen sejak tahun 2010 dan 2011. Penjualan F-35 kepada Seoul akan terlaksana melalui program penjualan militer asing Pentagon. Dan secara umum diasumsikan bahwa Korea Selatan akan diberikan opsi tambahan 20 pesawat untuk pembelian di lain waktu.
Diharapkan, Korea Selatan akan menerima F-35A pertamanya pada tahun 2018. Dan direncanakan akan diterima 10 unit setiap tahunnya. Penandatanganan kesepakatan kemungkinan akan segera ditandatangi pada akhir tahun ini, kata Steve O'Bryan, wakil presiden Lockheed Martin untuk Program dan Pengembangan Bisnis. (Aviation Week)
No comments:
Post a Comment