Friday, September 19, 2014

Pesawat Tempur Baru TNI AU Terbang di Papua



TNI AU akan memperkenalkan pesawat tempur baru T-50i Golden Eagle untuk pertama kali kepada masyarakat Papua, Senin (25/8/2014). Koops TNI AU III juga akan melakukan latihan ‘Perkasa D-14’ selama empat hari di Papua, yang
akan melibatkan 3 pesawat T-50i Golden Eagle. Latihan ini dilakukan untuk memperkuat eksitensi TNI AU dalam mengawal keamanan Dirgantara Indonesia, khususnya di Papua, oleh Komando Sektor Pertahanan Nasional IV. Demikian diinformasikan Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) Lanud Jayapura, Letkol Pnb I Ketut Wahyu.
T-50i Golden Eagle milik TNI AU akan ber-home base di Pangkalan Udara Jayapura sampai tanggal 29 Agustus.“Pesawat T-50i ini masih baru dan pertama kali akan menginjakkan kakinya di Tanah Papua. Mereka ke sini dalam rangka latihan ketahanan TNI AU dari sisi udara,” kata Ketut Wahyu, Jumat (22/8).
Ia menjelaskan, latihan yang akan diperagakan oleh 56 anggota TNI AU itu seperti latihan pertahanan udara, mulai dari simulasi pencegatan (intercept) pesawat asing yang masuk tanpa izin di wilayah udara NKRI hingga ke latihan pendaratan paksa (force down) bagi pesawat asing ilegal yang masuk ke wilayah NKRI, yang berpotensi mengancam keamanan udara Nusantara.
“Latihan ini juga sekaligus untuk melakukan patroli keamanan di wilayah udara hingga ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Selain 3 pesawat T-50i Golden Eagle yang didatangkan dari Skuadron 15 Lanud Iswahyudi, Malang, Jawa Timur, juga akan dilibatkan 3 unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 Flanker dari Makassar, 1 unit pesawat Boeing 737-200 Surveiller, dan pesawat angkut C-130 Hercules. Kalau pesawat Sukhoi nantinya akan ber-home base di Lanud Manuhua-Biak,” tutur Ketut Wahyu.
Dipilihnya Papua sebagai tempat latihan, menurut Ketut Wahyu, karena seluruh pangkalan udara milik TNI AU dijadikan tempat pelatihan TNI AU. Kali ini giliran Papua untuk dijadikan tempat pelatihan.
“Jadi ini merupakan latihan rutin. Kebetulan Papua tahun ini menjadi tuan rumah. Ini dilakukan agar seluruh penerbang tempur TNI AU bisa menguasai wilayah udara NKRI, sehingga keamanan wilayah NKRI bisa terus terjaga dari gangguan pertahanan daerah kita, khususnya dari sisi udara,” katanya.
Ketut Wahyu mengungkapkan, seluruh pangkalan udara (lanud) yang ada di Papua dalam latihan ini dilibatkan, mulai dari Lanud Biak, Lanud Merauke, Lanud Timika, sampai Lanud Jayapura. Dengan begitu masyarakat tidak perlu takut, ketika mendengar adanya suara pesawat tempur yang lalu-lalang di udara.
“Ini murni program pelatihan. Masyarakat tidak perlu takut. Bahkan, kita harus bangga, melihat pesawat tempur kita secara langsung. Apalagi, pesawat ini milik masyarakat yang dibeli pakai uang masyarakat. Jadi, pesawat ini bukan milik TNI AU,” tuturnya.
Ia berjanji, masyarakat bisa melihat pesawat tempur milik TNI AU yang dikerjakan bersama negara Korea Selatan dengan menghabiskan uang negara senilai US$ 8 miliar itu. “Kami akan menyiapkan waktu luang bagi masyarakat untuk melihat langsung pesawat T-50 Golden Eagle. Sebab, masyarakat harus tahu pesawat tempur milik bangsa kita. Khususnya bagi kaum pelajar, guna meningkatkan minat mereka untuk bergabung dengan TNI AU, apalagi kami di Papua saat ini berupaya merekrut anak-anak Papua yang berprestasi apabila berkenan bergabung di TNI AU,” ujarnya.|

No comments:

Akhirnya, Pentagon rilis video fenomena UFO

Cuplikan video yang menunjukkan benda terbang tak dikenal Washington - Departemen Pertahanan AS ( PENTAGON ) secara resmi telah merilis tig...